Kontrol dasar pada kamera video:
Gambar Kamera Video
- Exposure
Eksposure
secara sederhana dapat saya artikan sebagai pencahayaan kamera. Untuk
mendapatkan gambar yang normal, tidak gelap (under exposure) dan tidak sangat
terang (over exposure) harus diperhatikan:
- Aperture
(diafragma)
Di
kamera televisi disebut juga Iris, yaitu sejumlah lembaran metal tipis yang
disusun sedemikian rupa sehingga bisa dibuka dan ditutup untuk mengatur
banyaknya sinar yang masuk ke lensa kamera. Iris seperti pupil mata kita yang
bisa membesar dan mengecil sesuai cahaya yang masuk. Bila Iris dibuka selebar
mungkin, lensa mengirim sinar maksimum de dalam kamera, sebaliknya kalau bukaan
iris dikurangi lubang diafragma akan menyempit, sehingga sinar yang masuk ke
kamera jadi sedikit. Bukaan diafragma diukur dalam satuan f-stop: f/1.4 – f/22.
lebih kecil nomor f-stop = bukaan diafragma besar, lebih besar nomor f-stop =
bukaan diafragma kecil. Pengaturan iris secara manual dapat dilakukan dengan
memutar ring iris di lensa kamera.
-
Shutter Speed
Biasanya
shutter speed standar di kamera televisi 1/50. kecuali anda ingin menggunakan
efek shutter atau untuk mensinkronkan dengan objek, baru Shutter Speed di
posisi ON untuk selanjutnya bisa kita pilih sesuai tujuan kita.
-
ND Filter
Filter
ND (Neutral Density) berfungsi untuk mengurangi intensitas sinar yang terlalu
kuat tanpa mempengaruhi kualitas warna cahaya. Filter ini digunakan bila
kondisi cahaya terlalu keras, seperti tengah hari yang terik.
-
Gain
Kebalikan
dari ND filter, Gain berfungsi apabila pengambilan gambar dalam keadaan kurang
cahaya, yang apabila dengan keadaan normal dengan bukaan f-stop maksimal
(f/1.4) masih under exposure. Dengan Gain kita bisa mengangkat exposure secara
digital, konsekuensinya gambar menjadi agak coral (pecah).
- Filter
Colour
Berfungsi
untuk mengubah atau mencocokkan cahaya yang masuk ke dalam kamera. Umumnya
kamera video memiliki dua buah filter koreksi warna. Untuk shoting di dalam
ruangan dengan cahaya lampu tungsten (kemerahan) kita pasang filter 3200ºK dan
untuk shoting dengan penerangan cahaya matahari kita gunakan filter 5600ºK.
Cahaya
matahari banyak mengandung warna biru. Kalau kita memasang filter no.2 (5600ºK)
untuk matahari, sebenarnya kita memasang filter berwarna oranye untuk
mengimbangi warna biru pada matahari. Cahaya lampu bohlam lebih mengandung
warna merah, maka kita pasang filter no.1 (3200ºK) yang berwarna kebiru-biruan.
Sumber
cahaya yang lebih tinggi intensitas sinarnya mengandung warna biru, sumber
cahaya yang intensitas sinarnya rendah lebih mengandung warna merah. Perbedaan
warna cahaya ini tergantung pada suhu dan diukur dengan derajad Kelvin.
- White
Balance
Intensitas
cahaya berbeda-beda pada saat yang berbeda dan tempat berbeda dalam sehari.
Cahaya matahari di luar (daylight) mempunyai suhu kurang lebih 5600ºK, cahaya
bohlam di dalam ruangan mempunyai suhu kurang lebih 3200ºK, cahaya lampu TL
mempunyai suhu antara 5000ºK-6000ºK. karena intensitas cahaya sangat berbeda
maka filter koreksi warna tidak bisa menghasilkan warna putih yang tepat. Maka
dari itu kamera video juga dilengkapi dengan tombol untuk menyetel white
balance. Cara termudah untuk white balance adalah dengan mengarahkan kamera
terhadap benda putih apa saja yang berada dalam kondisi cahaya yang sama dengan
cahaya yang kita pergunakan untuk merekam adegan.
Cara
menyetel white balance:
*
Pertama cocokkan filter koreksi warna dengan kondisi cahaya yang kita pakai
shoting.
*
Arahkan kamera terhadap benda putih apa saja
*
Kamera di zoom sampai yang terlihat di viewfinder hanya warna putih
*
Tekan tombol AWB (Auto White Balance)
*
Kamera siap untuk merekam.
Catatan:
kamera harus di white balance lagi apabila keadaan cahaya berubah.
Bagi
para cameraman profesional sering juga melakukan white balance dengan cara
manual yaitu dengan mengatur Colour Temperature pada menu di kamera.
- Zoom
Zooming
adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi objek secara optik, dengan
mengubah panjang fokal lensa dari sudut pandang sempit (telephoto) ke sudut
lebar (wide angle).
Zoom
in : mendekatkan objek dari long shot ke close up
Zoom
out : menjauhkan objek dari close up ke long shot.
Zooming
bisa dilakukan dengan dua cara:
Manual:
dengan memutar ring zoom pada lensa
Servo
: Biasanya tombol zoom servo ada pada handle camera sehingga terjangkau jari
pada waktu mengoperasikan kamera
- Focus
Fokus
adalah pengaturan lensa yang tepat untuk jarak tertentu. Gambar dikatakan fokus
apabila proyeksi gambar yang dihasilkan oleh lensa jatuh di permukaan tabung
atau CCD jelas dan tajam. Sehingga nampak juga di viewfinder dan monitor.
depth
of field atau bidang kedalaman adalah bidang dimana objek-objek di depan dan di
belakang objek utama tampak dalam fokus.
Secara
teknis, shot dengan bidang kedalaman yang luas memudahkan cameraman mengikuti
gerakan objek. Bidang kedalaman yang sempit mengharuskan kita untuk terus
menerus follow focus apabila kamera atau objek bergerak.
Secara
estetis depth of field sangat berperan dalam menciptakan perspektif visual pada
keseluruhan adegan (shot).
3
hal yang menentukan depth of field :
- Panjang
Fokal Lensa
Semakin
panjang fokal lensa = bidang kedalaman semakin sempit atau kata lainnya fokus
semakin tipis.
- f-stop/iris
Lebih
besar bukaan iris (lebih kecil f-stop) = bidang kedalaman semakin sempit /
fokus semakin tipis. Misal f/16 bidang kedalamannya lebih lebar dari f/2.0
- Jarak
kamera dengan objek
Semakin
jauh jarak kamera dengan objek = semakin luas bidang kedalaman
Semakin
dekat jarak kemera dengan objek = semakin sempit bidang kedalaman.
- Audio
Levels
Jangan
abaikan audio level pada kamera karena selain kualitas gambar, kualitas audio
juga tidak kalah pentingnya. Ingat Televisi adalah gabungan antara gambar dan
suara. Ada gambar tanpa audio yang bagus akan sangat mengganggu pemirsa bahkan
informasi yang akan disampaikan tidak sampai kepada penonton.
Atur
audio level jangan sampai under ataupun over (peak).
Wah
kayanya teori melulu ya jadi pusing… tapi ini penting buat semua yang mau
belajar mengoperasikan kamera video secara benar.
Mengoperasikan
kamera adalah seni, jadi dibutuhkan taste dari setiap cameraman.
Semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment