ASSALAMUALAIKUM WELCOME IN MY BLOG

Thursday, September 24, 2015

Cara membuat Maja 3ds Max

Langkah membuat meja dengan 3D Max :

1. Anda buka program aplikasi 3D Max



2. Anda klik Box di Object Type



3. Anda gambarkan sembarang ukuran boxnya di Viewport TOP



4. Ok langkah selanjutnya kita atur ukuran boxnya, caranya anda klik Gambar/ objek Boxnya, setelah itu anda klik Modify (logonya seperti gambar pipa melengkung ).



Setelah itu anda klik jendela Modifynya, maka langkah selanjutnya anda atur ukurannya di jendela Parameter. Anda berikan nilai Width : 2500 mm, Length : 1200 mm, Height : 30 mm, Length Segs : 3 , Width Segs : 3, Height segs 1.



5. Jika sudah selesai Mengatur ukurannya, maka langkah selanjutnya anda klik boxnya, setelah itu anda klik kanan, kemudian anda pilih Convert to, kemudian anda pilih lagi Convert to Editable Poly



6. Jika sudah anda convert, maka langkah selanjutnya anda aktifkan (klik) window crosing yang berada di barisan toolbar.



7. Anda klik gambar boxnya, setelah itu anda klik modify, kemudian anda klik tanda tambah (+) di Editable Poly, kemudian anda pilih teks yang bertulisan EDGE.



8. Setelah itu anda klik Select and Move (TANPA GAMBAR)
9. Anda blok garis tegak yang berada di sebelah kanan. Nah jika selesai memblok, maka garisnya akan menjadi warna merah.



10. Jika sudah anda blok, maka langkah selanjutnya anda tekan di Keyboard F12, nah nanti akan muncul jendela Move Transform Type-In, pada bagian Offset Screen, sumbu X nya anda berikan nilai sebesar 700 mm.



11. Jika sudah selesai, maka anda blok garis tegak yang sebelah kiri, Nah jika selesai memblok, maka garisnya akan menjadi warna merah.



12. Jika sudah anda blok, maka langkah selanjutnya anda tekan di Keyboard F12, nah nanti akan muncul jendela Move Transform Type-In, pada bagian Offset Screen, sumbu X nya anda berikan nilai sebesar -700 mm.



13. Anda blok garis horizontal bagian atas, Nah jika selesai memblok, maka garisnya akan menjadi warna merah.



14. Jika sudah anda blok, maka langkah selanjutnya anda tekan di Keyboard F12, nah nanti akan muncul jendela Move Transform Type-In, pada bagian Offset Screen, sumbu Y nya anda berikan nilai sebesar 270 mm.



15. Anda blok garis horizontal bagian bawah, Nah jika selesai memblok, maka garisnya akan menjadi warna merah.



16. Jika sudah anda blok, maka langkah selanjutnya anda tekan di Keyboard F12, nah nanti akan muncul jendela Move Transform Type-In, pada bagian Offset Screen, sumbu Y nya anda berikan nilai sebesar -270 mm.



17. Nah jika sudah selesai pengaturan segmentnya, maka hasilnya seperti berikut :



18. Langkah selanjutnya, anda klik objek boxnya, kemudian klik modify, setelah itu anda klik lagi tulisan Editable Poly, kemudian anda pilih teks yang bertulisan Polygon.



19. Setelah anda klik kotak kecil yang kita edit tadi, jika ingin mengklik objek lebih dari satu, maka anda tekan tombol CTRL di keyboard. Nah nanti hasilnya sebagai berikut. Jika sudah di klik maka objeknya akan berwarna merah.



20. Langkah selanjutnya, objek boxnya masih dalam seleksi polygon. Langkah selanjutnya anda klik kotak kecil disamping tulisan inset (memasukan objek agak kedalam).

Nah jika sudah anda klik, maka nanti akan keluar jendela inset polygon. Nah inset amountnya anda berikan 15 mm, kemudian INSET typenya anda berikan yang By poligon. Setelah itu anda klik tombol OK.



21. Langkah selanjutnya, objek boxnya masih dalam seleksi polygon. Langkah selanjutnya anda klik kotak kecil disamping tulisan BEVEL (membuat kelengkungan objek).



Nah jika sudah anda klik, maka nanti akan keluar jendela bevel polygon. Nah Height anda berikan 60 mm, kemudian outline amount : -15. Bevel typenya anda berikan yang By poligon. Setelah itu anda klik tombol Ok. Gambar.



22. Langkah selanjutnya, objek boxnya masih dalam seleksi polygon. Langkah selanjutnya anda klik kotak kecil disamping tulisan EXTRUDE (membuat ketebalan objek).



Nah jika sudah anda klik, maka nanti akan keluar jendela EXTRUDE polygon. Nah Extrusion Height anda berikan 650 mm, kemudian Extrusion typenya anda berikan yang By poligon. Setelah itu anda klik tombol OK.



23. langkah selanjutnya kita non aktifkan editable polynya, caranya yaitu anda klik tulisan editable poly, hingga warna tulisannya menjadi abu-abu.



24. Anda klik objeknya di bagian viewport FRONT.



25. Setelah itu anda klik tools, kemudian klik lagi mirror (membalikan objek).



Nah nanti akan muncul jendela Mirror: Screen Coordinate, pada bagian Mirror Axis anda pilih sumbu Y, dan pada bagian clone selection anda pilih No Clone, setelah OK.



26. Nah, inilah hasil meja yang telah kita buat.


SELAMAT MENCOBA !! :)

Sumber :
http://www.cyberschool.technosold.com/2011/07/membuat-meja-sederhana-with-3d-max.html

Alat Bantu Pemotretan & Pencahayaan

ALAT BANTU FOTOGRAFI


     Alat Bantu Pemotretan
1.    Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan. Penggunaannya dengan cara dipasang  diujung  lensa. Bentuk filter  ada  dua  yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring khusus  di depan lensa. Untuk penggunaan filter  yang bentuknya bulat, kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.  Macam – macam filter  dan kegunaannya antara lain :
a)    Filter PL, memekatkan warna dan menghilangkan refleksi.
b)    Filter UV, mengurangi sinar ultra violet.
c)    Filter ND (natural density), mengurangi contrast.
d)    Filter warna, memberi efek warna.
e)    Filter soft, melembutkan objek.
f)    Filter diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g)    Filter cross, memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h)    Filter multi image, memberi efek multi image.
i)    Filter multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j)    Filter gradasi, memberi efek gradasi warna.

 

2.    Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil pemotretan. Flare  dapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan mengurangi saturasi warna.  Alat ini sangat berguna terutama pada pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.



3.    Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking). Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (Speed ) rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.



4.    Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.




5.    Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutterditekan karena saat memakai alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung. Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan biar penggunaan tripod lebih afdol.



6.    Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.




7.     Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.



          Alat Bantu Pencahayaan

1.    Flash atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian, tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari, saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya, jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.


2.    Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave unit adalah menangkap cahaya dari main light(sumber cahaya utama) untuk kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit tersebut.



3.    Sincro Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.



4.    Holder atau Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.



5.    Strobo atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main light yang dinyalakan.  Jika tidak menggunakan main light, strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor.



6.    AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau menyebar ke segala arah.



7.    Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan untuk pemotretan double dan multi expose.



8.    Payung Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.



9.    Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga dapat menggunakan sehelai  kain putih, styrofoam dan kertas mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.



10.    Soft Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.



11.    Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari sumber cahaya.



12.    Honeycomb/Sarang Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek.



13.    Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.



14.    Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat daripada light meter yang ada pada kamera.



15.    Infrared Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala flash atau lampu studio.



16.    Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang elektro.



SUMBER :

https://fotografiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/alat-bantu-fotografi/